• Craig Jama posted an update 1 year, 11 months ago

    Bicara mengenai studi teknikal pastinya tak terlepas dari diagram (chart) yang dipakai untuk menyaksikan gerakan harga di pasar. Pemanfaatan chart ini begitu penting untuk mengamati gerakan harga dari beberapa asset di pasar keuangan. Dari chart/ diagram ini menjadi memudahkan trader buat membaca dan mengenali skema – skema gerakan harga yang terjadi awalnya, lalu membuat studi perihal gerakan harga yang bakal berlangsung di hari depan.

    Chart sebetulnya pula adalah satu diantaranya sinyal trading. Di mana chart ini merekam tapak harga sekarang ini serta harga waktu silam, serta divisualisasikan ke dalam wujud chart (diagram) yang terdiri dari 2 variable. Dalam trading saham dan trading forex, ke-2  variable diagram itu berwujud waktu (timeframe) dan harga (price).

    Waktu (timeframe), sebagai grup jam yang dipakai buat memastikan jarak waktu penilaian harga di pasar. Timeframe sendiri terdiri jadi 9 sisi :

    M1 = 1 menit

    M5 = 5 menit

    M15 = 15 menit

    H1 = 1 jam

    H4 = 4 jam

    D1 = satu hari

    W1 = satu minggu

    MN = 1 bulan

    Nach dalam mengkaji pasar, historyhub.history.gov/external-link.jspa?url=sickforprofit.com/trader-pemula-begini-cara-membaca-grafik-trading/ dapat sesuaikan timeframe-nya sama dengan kepentingan tradingnya. Orang trader scalper umumnya gunakan timeframe M1 atau M5, dan swing trader lebih suka memanfaatkan timeframe hours dan daily (H4 serta D1). Dan tentu saja pada trader yang main di waktu panjang bakal gunakan timeframe daily serta weekly.

    Tipe Diagram Yang Dipakai Trader

    Pada artikel lalu, diterangkan kalau ada sejumlah tipe diagram yang dipakai oleh trader saat membaca tren di pasar. Di tempat ini kita dapat terangkan lebih rinci kembali berkenaan macam – type diagram itu.

    Line Chart/ Diagram Garis

    Adalah satu diantaranya type diagram (chart) yang menghadirkan data peristiwa harga dari satu asset dengan penampakan visual berbentuk garis. Line chart menyambungkan harga penutupan dan harga pembukaan dari tiap satu masa timeframe. Macam diagram ini adalah yang paling simple di antara model diagram yang lain. Karena line chart cuma mempercayakan data closing price menjadi referensi pembuatan diagram.

    Kendati pun menyambungkan di antara open – close, line chart cuma menghadirkan rata – rata dari ke-2  nilai harga itu serta tampilkan sedikit data yang dibutuhkan untuk menelaah pasar. Lantaran hal itu sedikit trader yang memanfaatkan line chart dalam menganalisis. Line chart cukup kerap dipakai di trading komoditas seperti minyak gold lantaran bisa menyaring penampakan gerakan harga yang bergerak sangat cepat.

    Teknik membaca line chart lantas lumayan sederhana. Kalau line chart naik, bermakna sedang terjadi mode bullish. Line chart yang turun, mempunyai arti lagi terjadi mode bearish. Apabila status line chart mendaftarr, mempunyai arti lagi berlangsung sideways.

    Bar Chart

    Ketimbang dengan Line Chart, Bar Chart berikan data dan info yang cukuplah komplet tentang harga pembukaan (open), penutupan (close), harga paling tinggi (high) serta paling rendah (low) pada sebuah kurun waktu spesifik. Sebab data yang diberi itu dia bar chart disebutkan dengan juga OHLC Chart (Open – High – Low – Close).

    informasi selengkapnya , ujung atas dari chart ini sebagai harga paling tinggi yang pernah sempat ditradingkan dalam periode waktu tersendiri, serta ujung bawahnya yaitu harga terpaling rendahnya. Garis vertikalnya sebagai kisaran harga dalam rentang waktu khusus, serta garis horizontal kecil sisi kiri yakni harga open serta kanan harga closenya.

    Secara simpelnya, bar chart itu tidak banyak memiliki teori yang susah dalam pemanfaatannya. Trader kebanyakan cuman lihat status paling tinggi serta terpaling rendah di pasar untuk mendapati keuntungan. Bar chart cukup populer dipakai dikelompok trader Amerika, dibanding dengan trader – trader Asia yang cenderung memutuskan Candlestick Chart dalam mengkaji pasar.

    Candlestick Chart

    Merupakan model diagram yang sangat populer pemakaianya oleh trader. Sebagian besar trader baik pada trading saham ataupun trading forex memakai chart ini buat menganalisis pasar keuangannya. Data serta info yang dikasihkan oleh chart sama selengkapnya sama dengan yang dikasihkan oleh bar chart. Akan tetapi betul-betul penampilannya sangatlah tidak sama sekali. Candlestick chart seperti lilin ini memberi info OHLC, dengan wujud sumbu yang terbagi dalam High dan Low, dan tangkai lilin yang wakili beda harga Open dan Close.

    Candlestick chart juga sesuai dipakai oleh trader pemula, karena sangat menolong sekali dalam mengkaji pasar. Trader mendapat beberapa keuntungan dengan memanfaatkan candlestick chart, diantaranya yakni :

    Candlestick chart ringan dibaca dan infonya komplet

    Punyai skema serta pattern berikut nama yang beda, hingga ringan dikenali

    Benar-benar baik untuk mengenal tren yang terjadi di pasar. Baik itu mode naik ke tren turun serta kebalikannya.

    Dari ke-3  macam diagram di atas, candlestick masih jadi opsi nomor satu yang dipakai oleh trader. Sebab memang info yang dikasihkan sangatlah komplet dan tentu gampang buat dibaca. Terkecuali itu candlestick chart bisa membuat skema atau skema – skema yang memberikan indikasi titik balik gerakan harga, maka kerap dipandang seperti sinyal trading berakurasi tinggi.

    Trik Membaca serta Mengerti Diagram Harga

    Dalam keuangan pasar, semuanya harga dari suatu asset atau instrumen keuangan dapat bergerak naik, turun ataupun sideways (harga tidak bergerak). Lantas bagaimana kita dapat membaca gerakan harga itu lewat suatu diagram? Awal mulanya, trader mesti ketahui lebih dulu istilah-istilah yang kerap dipakai dalam membaca serta menelaah pasar.

    1. Tren : di mana harga bergerak ketujuan spesifik, dapat naik ataupun turun.

    2. Kisaran : di mana harga bergerak flat (sideways), tidak ada peningkatan atau pengurangan.

    3. Uptrend/ Rally : harga bergerak naik.

    4. Downtrend : harga bergerak turun.

    Untuk membaca gerakan harga di pasar kita pun butuh pemanfaatan timeframe yang cocok, serta samakan dengan type trading yang sedang dilakukan. Sama seperti yang diterangkan di atas, bila kita merupakan jenis day trader pada trading saham, yang lakukan trading atau open position tiap semingu sekali, karenanya kita dapat memakai timeframe alat W1 – D1. Seterusnya cari harga paling tinggi dan harga terpaling rendah dalam periode waktu spesifik sesuai sama timeframe yang ditetapkan. cara mudah baca grafik trading – tanda trading buat menolong riset, seperti sinyal Moving Average atau tanda Stochastic dan yang lain.

    Nach itu dia berbagai hal yang sebaiknya kita kenali dan tekuni berkenaan diagram atau chart trading. Apabila kita bisa membaca diagram gerakan harga di pasar, jadi selanjutnya akan lebih menjadi simpel untuk trader buat menganalisanya. Maka dari itu trader dapat meramalkan apa yang bakal berlangsung pada gerakan harga dikedepannya.